Refleksi Pengalaman Praktik Mengajar selama Matakuliah MicroTeaching


    Manfaat praktik yang saya lihat untuk mahasiswa calon guru sangat banyak mulai dari pemilihan materi yang diharuskan mengikuti buku yang sudah disediakan pemerintah yang mana para mahasiswa juga diberi tahu bahagimana cara mengakses buku secara online melalui https://buku.kemdikbud.go.id/, setelah itu penyusunan Modul Ajar yang diterangkan sangat jelas mulai dari pemilihan elemen, TP, CP, KKO, Metode, Stages, dll yang sangat berguna pada saat akan menjadi guru nantinya, yang terpenting adalah bagian praktik mengajarnya, walaupun hanya mengajar di depan kawan-kawan kelas namun perasaan nervous akan selalu ada ditambah mahasiswa hanya dapat melakukan praktik mengajar menggunakan Modul ajar yang telah di susun oleh masing-masing mahasiswa selama 15 menit saja. Dengan waktu 15 menit yang diberikan mahasiswa harus mampu meng-cover semua kegiatan yang telah di susun namun tetap harus memperhatikan interaksi dari guru terhadap siswa yang di ajar, dan masih banyak aspek lain yang perlu diperhatikan sehingga saya mendapatkan sekiranya banyak gambaran bagaimana menjadi guru yang baik dan benar.

    Pada saat selama saya melakukan praktik mengajar bahasa inggirs, aspek inovatif yang saya tekankan adalah media dan alat pembelajaran yang saya rasa sudah inovatif karena pada saat praktik pengajaran bahsa inggris saya sudah menggunakan multimodality melalui Canva dan pengeras suara sebagai media dan alat yang mana saya menyediakan dua contoh ilustrasi materi dengan dua sumber yang berbeda yang pertama contoh ilustrasi materi untuk anak yang memiliki gaya belajar visual dan audio untuk siswa yang memliki gaya belajar auditori. Tidak hanya itu dikarenakan saya menggunakan pendekatan GBA (Genre Based Approach) saya selalu melatih sisi kolaboratif siswa pada stage JCOT.

     Menurut saya inovasi yang telah disajikan dalam praktik mengajar sudah sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan mengembangkan keterampilan abada 21, Berdasarkan Website STAIKU dengan judul Pengembangan Keterampilan Abad ke-21 dalam kurikulum Pendidikan menyebutkan salah satu strategi yang dapat di gunakan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 adalah pemanfaatan teknologi yang mana saya pada saat selama praktik mengajar sudah menerapkan pemanfaatan teknologi yang dapat dijumpai pada penyampaian materi melalui Canva dan penggunaan pengeras suara untuk memperdengarkan audio pada saat pembelajaran. Berdasarkan artikel yang di tulis oleh Fergy Natasya Pramudya, S.Pd. dengan judul Gaya Belajar pada Kurikulum Merdeka menjelaskan bahwa gaya ada tiga aspek/gaya belajar yang dimiliki siswa yaitu audio, visual dan kinestetik dari penjelasan tersebut saya sudah menerapkan dua dari tiga gaya belajar siswa pada kurikulum merdeka karena saya menyediakan materi yang menggunakan audio dan menyediakan materi yang menampilakan gambar dan tulisan. selain itu, Kurikulum Merdeka memiliki term bernama Profil Pelajar Pancasila yang merupakan ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila, saya rasa saya telah menerapkan dan melatih sisi kolaboratif (nilai gotong royong) pada saat melakukan praktik mengajar.

    Saya sangat setuju bahwa guru bahasa inggris lainnya harus mengintegrasikan inovasi ini ke dalam praktik mengajarnya karena saya ingin rasa ketertarikan siswa terhadap belajar bahasa inggris bukan lagi karena paksaan kegiatan sekolah melainkan keinginan sendiri untuk ingin bisa berbahasa inggris dengan menyediakan inovasi-inovasi yang membangkitkan ketertarikan siswa.

    Penerapan inovasi ini akan saya terus lakukan dalam praktik pengajaran - pengajaran berikutnya. karena seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa invoasi yang telah saya terapkan menurut saya sudah sesuai dengan Kurikulum Merdeka dan mengembangkan keterampilan abad 21 yang saya harapkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar bahasa inggris walau rasanya tidak semudah itu. 


Comments